Oleh karena itulah, emoticon menjembatani pemisah antara pesan tulisan dengan percakapan tatap muka dengan memberikan gambaran kepada pembaca tentang apa yang dimaksudkan oleh penulis dengan menampilkan gambar ekspresi wajah. Di masa sekarang, dimana banyak orang yang saling berkomunikasi dengan orang yang sama sekali belum pernah ia kenal maupun temui, emoticon menempati peran penting dalam komunikasi online, karena emoticon dapat menjadi sarana yang sangat efektif untuk menghindari kesalahan penginterpretasian pesan. Contohnya : Tulisan yang berisi kalimat “Ayu Oktaviani, kamu lemot banget sih!” Tulisan itu mengindikasikan bahwa penulis menganggap pembacanya itu (Ayu Oktaviani) lemot. Tidak ada keterangan apakah penulis hanya sedang bercanda atau mengejek. Hal tersebut berbeda jika tulisannya “Ayu Oktaviani, kamu lemot banget sih! X-D”. Tulisan dengan penambahan emoticon tersebut mengindikasikan bahwa penulis memang menganggap si pembaca itu (Ayu Oktaviani) lemot, tapi kelemotan si pembaca itu dilihat sebagai suatu hal yang lucu oleh sang penulis. Salah satu contoh emoticon yang terkenal adalah emoticon senyum :-) , atau yang biasa disebut “smiley”. “Smiley” yang kemudian sering disinonimkan dengan emoticon ini secara khusus digunakan untuk menyatakan “Jangan dianggap serius tulisan saya ini, ya!”
[sunting] Sejarah
Seiring dengan semakin populernya emoticon, banyak pihak yang kemudian saling mengklaim dirinya sendiri sebagai pencipta ataupun pengguna pertama dari emoticon. Jika diurutkan berdasarkan waktu, contoh awal penggunaaan karakter tulisan yang menggambarkan wajah yang sedang senyum (ataupun merengut) dari samping terdapat pada sebuah iklan untuk film MGM yang berjudul Lili di New York Herald Tribune, edisi 10 Maret 1953, halaman 20, kolom 4-6. Lalu, pada tahun 1963, “wajah senyum”, yang terbuat dari bulatan kuning yang memiliki simbol titik dua yang mewakili mata dan tanda kurung terbuka ke atas yang mewakili mulut, diciptakan oleh seniman Harvey Ball. Simbol itu ia buat atas permintaan dari sebuah perusahaan asuransi terkemuka sebagai bagian dari kampanye untuk meningkatkan semangat para karyawannya. Simbol itu pun kemudian langsung populer. Wajah senyum atau yang lebih terkenal dengan sebutan “smiley” ini kemudian menginspirasi penciptaan emoticon-emoticon lainnya. Grafik dasar dari emoticon ini sebenarnya menggambarkan wajah kecil berwarna kuning yang sedang tersenyum. Pada Reader's Digest edisi Mei 1967 terdapat pula artikel – yang dinyatakan bersumber dari Ralph Reppert dari Baltimore's Sunday Sun – yang isinya :Many people write letters with strong expression in them, but my Aunt Ev is the only person I know who can write a facial expression. Aunt Ev's expression is a symbol that looks like this: —) It represents her tongue stuck in her cheek. Here's the way she used it in her last letter: "Your Cousin Vernie is a natural blonde again —) Will Wamsley is the new superintendent over at the factory. Marge Pinkleman says they tried to get her husband to take the job —) but he told them he couldn't accept less that $12,000 a year —)"
Artikel tersebut membuat beberapa orang beranggapan bahwa Tante Ev-lah pengguna pertama dari karakter emoticon. Sebenarnya, operator mesin teletype, pada tahun 1973, bahkan mungkin jauh sebelumnya, menggunakan “emoticon” untuk mengekspresikan perasaan mereka sendiri. Teletype hanya memiliki tombol-tombol seperti yang terdapat pada keyboard mesin ketik standar dengan ditambah beberapa karakter khusus. Operator teletype mengembangkan beberapa jenis stenografi untuk berkomunikasi antar operator. Notasi stenografi inilah yang kemudian menjadi dasar penciptaan emoticon, sejalan dengan komputer yang mulai menggantikan teletypes di kampus-kampus universitas sekarang ini. Sekitar tahun 1976, orang-orang pada Sistem PLATO pun telah menggunakan emoticon. Mereka mendapat banyak keuntungan dari karakter-karakter selanjutnya yang dibuat berdasarkan karakter emoticon ini. Salah satu keuntungannya yaitu mereka dapat menggunakan karakter-karakter itu dimanapun mereka perlukan karena mereka dapat mengetik karakter-karakter itu dan dapat pula langsung membuat emoticon baru ketika seseorang mendapat ide baru tentang karakter-karakter itu. Di sisi lain, beberapa situs internet seperti BT's Connected Earth menyatakan bahwa Kevin Mackenzie adalah orang yang pertama kali menggunakan simbol -) di maling list MsgGroup pada tanggal 12 April 1979. Idenya adalah untuk menunjukkan lidah di antara pipi. Jadi, tanda hubung atau stripnya itu mewakili lidah, bukan hidung. Sedangkan, ada pula yang menggunakan :-) untuk menggambarkan lidah di antara pipi, dimana tanda titik duanya mewakili gigi. Sementara itu, pihak lain menggunakan -:) untuk menggambarkan orang yang sedang menjulurkan lidahnya, sebagai tanda pengekspresikan ejekan atau kemarahan. Meskipun jika dilihat secara miring, karakter tersebut mirip dengan wajah senyum, tapi interpretasi yang diinginkan dari karakter itu berbeda.[4] Emoticon cetak pertama kali ditampilkan pada tahun 1881 pada esai Ambroce Bierce yang berjudul “For Brevity and Clarity,” dimana Bierce mengusulkan pengembangan tanda baca yang dapat ditambahkan pada setiap lelucon atau kalimat-kalimat ironis.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Emosikon
Asik juga ya mengungkapkan isi hati dengan emosikon.
BalasHapus